Senin, 15 Desember 2014

Misteri dan Keunikan dibalik Angka 7 (TUJUH)


Tidak dapat dipungkiri, angka tujuh adalah salah satu angka istimewa, angka ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah.
Ada rahasia apa dibalik angka ini? sebagaimana kita lihat, banyak sekali indikasi angka 7 di alam semesta dan kehidupan disekitar kita. Kita juga melihat tatanan yang sempurna dengan basis angka 7 dalam al-qur’an, ini menunjukan keesaan Allah dan al-qur’an adalah kitabullah. Ketika mencipta alam, Allah menjadikan langit berjumlah tujuh lapis, demikian juga bumi, Allah berfirman “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan demikian juga bumi, perintah Allah berlaku padanya agar kamu mengetahui bahwa Allah MahaKuasa atas segala sesuatu dan Allah telah meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya.” (q.s. Ath-Thalaq: 12).
Bahkan atom, sebagai unit fundamental struktur alam semesta, juga tersusun dari tujuh lapisan elektron. Tidak mungkin lebih. Jumlah hari dalam seminggu ada tujuh, jumlah not musik juga tujuh, dan para ahli geologi menemukan bahwa bola bumi tersusun dari tujuh tingkatan.
Ketika menerangkan perihal kezhaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, Rasulullah menjadikan angka tujuh sebagai simbol azab pada hari kiamat dan bersabda “Orang yang menzhalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan kepadanya azab dari tujuh bumi”.(H.R. Bukhari dan Muslim). Nabi menerangkan bahwa Allah memerintahkan untuk bersujud dengan tujuh organ tubuh. Beliau bersabda, “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh tulang”.(HR Bukhari dan mUslim).

ANGKA TUJUH DALAM AL-QUR’AN

Penyebutan angka 7 diulang-ulang dalam kisah al-qur’an. Nabi nuh menyeru kaumnya untuk memikirkan tujuh lapis langit. Beliau berkata kepada mereka “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.”(QS. NUh:15).

Angka tujuh juga disebutkan dalam kisah azab bagi kaum nabi Hud yaitu kaum Ad, Allah berfirman “Kaum Ad telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus.”

Begitu membuka Al-qur’an kita segera mendapati angka 7. Allah menjadikan Al-fatihah sebagai pembuka Al-qur’an dan menetapkan ayat-ayatnya berjumlah tujuh. Allah berfirman “Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang (As-sab’al-matsani).
Angka 7 pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an di surah Al-Baqarah dalam firman Allah, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menciptakan langit, dan dijadikannya tujuh langit, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.

Angka 7 disebut terakhir dalam surah An-Naba’ayat 12 dalam firmanNya, “Dan Kami bangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh.”
Sekarang mari kita cermati fakta-fakta kelipatan 7 diseputar kedua ayat ini. Fakta pertama, jumlah surah Al-Baqarah, tempat penyebutan angka 7 pertama kali, hingga An-Naba’, tempat penyebutan terakhir kali, sebanyak 77. Kelipatan 7 {11 x 7}. Jumlah ayat dari ayat yang pertama kali menyebut angka 7 hingga ayat terakhir yang menyebut angka 7, atau dari ayat 29 Al-Baqarah hingga ayat 12 An-Naba’, adalah 5.649 ayat. Ini juga kelipatan 7 {807 x 7}.

Fakta kedua, dari awal Al-Baqarah sampai akhir An-Naba’ terdapat 5.705 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, jumlah ayat diantara keduanya juga kelipatan 7, dan tema pembicaraan keduanya adalah angka 7.
Ayat pertama yang menyebut nama Allah adalah ayat pertama Al-Qur’an, yaitu Bismillahirrahmanirrahim {Q.S. Al-Fatihah: 1}, dan ayat terakhir yang menyebut lafal Allah adalah Allahusshamad {Q.S. Al-Ikhlas: 2}. Dari al-fatihah hingga Al-Ikhlas ada 112 surah, bilangan ini adalah kelipatan 7 {16 x 7}.

Dari ayat 1 Al-Fatihah hingga ayat 2 Al-Ikhlas ada 6.223 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, sebanyak dua kali untuk menegaskan kebenaran sistem yang sangat teratur ini {127 x 7 x 7}. Logika ilmiah menetapkan bahwa kebetulan tidak akan terulang secara kontinu dalam satu buku kecuali jika penyusun buku itu telah menyusunnya dengan cara tertentu. Keselarasan yang dilihat dengan angka 7 ini mengidentifikasikan secara pasti bahwa Allah telah menyusun kitabNya dengan format yang sesuai dengan angka 7. Dan masih ada lagi beberapa ayat di Al-Qur’an yang menyebutkan angka 7.

Angka 7 sangat akrab dengan kehidupan dan ibadah kita, sehingga menempatkan angka ini di puncak semua angka setelah angka 1, yang menyimbolkan keesaan Allah. Dari buku: Misteri Angka 7 dalam Mukjizat Matematika Al-Qur’an. {‘Abd Ad-Da’
FAKTA LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA 7
Kemerdekaan RI yang dulu dinyatakan pada tanggal 17-8-1945, coba anda tambahkan semua angka itu (1+7+8+1+9+4+5=35), nahh 35 jika dibagi dengan 5 maka hasilnya 7.

Perhatikan lagi jumlah ruas yang ada pada jari kita, ibu jari=2, telunjuk=3, tengah=3, manis=3 dan kelingkig=3 jika dijumlahkan (2+3+3+3+3=14) jadi jumlahnya 14 terus dikali 2, karena kita mempunyai 2 tangan, jadi 14x2=28, lihat lagi jika 28 di bagi dgn 4 maka hasilnya 7.

Dalam 1 minggu ada 7 hari,,, dan hari-hari itu mempunyai makna sebagai berikut
Hari Ahad : Sebagian Ulama mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi pada hari ahad. Maka barang siapa yang hendak membangun sesuatu atau menanam, maka hendaklah pada hari Ahad.

Hari Senin : Hari Senin adalah hari Pelayaran & Perniagaan. Karena telah dijelaskan bahwa pada hari Senin terdapat 7 kelebihan yaitu :
1. Nabi Idris, as. Telah naik ke langit pada hari Senin,
2. Nabi Musa, as. Telah pergi ke bukit Thursina pada hari senin untuk menerima wahyu,
3. Turunnya Dalil tentang ke-Esa-an Allah,
4. Lahirnya Rasulullah Muhammad saw,
5. Malaikat Jibril, as. turun untuk pertama kalinya menjumpai Rasulullah,
6. Semua amal perbuatan Umat diperlihatkan kepada Rasaulullah saw pada hari Senin,
7. Wafatnya Rasulullah Muhammad saw.
Oleh karena itu, barang siapa yang berlayar/mengadakan perjalanan maka baiknya lakukanlah pada hari senin.
Hari Selasa : Rasulullah saw ditanya tentang hari Selasa, Maka Beliau menjawab : Hari Selasa adalah Hari Berdarah. Para sahabat bertanya : Mengapa demikian ya, Rasulullah? Lalu Beliau menjawab: Karena pada hari itulah Siti Hawa Haid & Putra Adam membunuh saudaranya sendiri. Sebagaian Ulama telah menjelaskan Bahwa pada hari selasa ada 7 Jiwa yang bernyawa dibunuh, diantaranya :
1. Jurjais bin Fathin (Seorang pemuda ahli Ibadah, ia hidup pada masa raja Dardaniyah yang terkenal dengan penyembahan berhalanya,
2. Yahya, as,
3. Zakaria, as,
4. Tukang sihir Fir’aun,
5. Asiah binti Muzahim, Istri Fir’aun,
6. Sahib, Sapi Betina Bani Israil,
7. Habil Putra Adam, as.

Maka, barang siapa yang ingin berbekam hendaklah ia melakukan pada hari Selasa.
Hari Rabu : Rasulullah saw ditanya tentang hari Rabu, Maka Beliau menjawab: Hari rabu adalah Hari Nahas yang terus menerus. Para sahabat bertanya," Mengapa demikian ya, Rasulullah?" Lalu Beliau menjawab: Karena pada Hari itu Allah telah menenggelamkan (menghancurkan) Fir’aun dan kaumnya, Memusnahkan kaum ’ad dan kaum Tsamud, yakni kaumnya Nabi Sholeh yang ingkar terhadap kerasulan & kenabiannya. Maka, barang siapa yang hendak sembuh dari sakit, hendaknya ia meminum obat pada Hari Rabu.

Hari Kamis: Hari Kamis adalah hari baik untuk menunaikan Hajat. Karena Allah memerintahkan Penunaian. Maka barang siapa yang berhajat kepada manusia, maka hendaklah ia memintanya pada hari Kamis.
Hari Jumat : Allah menciptakan Adam dan Hawa pada hari Jumat, dan kemudian pada hari itu juga Allah mengawinkannya. Maka barangsiapa yang mengadakan akad Nikah hendaklah dilaksanakan pada hari Jumat. Sebagaian Ulama berkata : Telah terjadi Tujuh Pernikahan antara para Nabi dan antara para Auliya’ pada hari Jum’at, yaitu :

1. Pernikahan antara Adam as dengan Hawa,
2. Pernikahan antara Yusuf as dengan Zulaikha,
3. Pernikahan antara Musa as dengan Shafrawa,
4. Pernikahan antara Sulaiman as dengan Balqis,
5. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Khadijah,
6. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Aisyah,
7. Pernikahan antara Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah.

Hari Sabtu adalah Hari makar/Tipu Daya, karena terdapat Tujuh Peristiwa makar dan tipu daya terhadap tujuh orang sholeh / kaum (Kaum Nabi Nuh as terhadap Nabi Nuh as, Kaum Nabi Sholeh as terhadap Nabi Sholeh as, Saudara2 Nabi Yusuf as terhadap Nabi Yusuf as, Kaum Nabi Musa as terhadap Nabi Musa as, Kaum Nabi Isa as terhadap Nabi Isa as, Para pemuka (gembong-gembong) Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw, dan Kaum Bani Israil terhadap Larangan Allah. Dan sebagian Ulama juga memaknai hari sabtu adalah hari baik untuk berburu. (sumber: https://www.facebook.com/unikdanfakta/posts/348767948576277)
*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar