Senin, 15 Desember 2014

Tujuh KEUNGGULAN Penyuluh Swadaya


Selama ini, sejak era BIMAS tahun 1970-an, kita hanya mengenal penyuluh (PPL) pemerintah. Namun, dalam Undang-Undang No 16 tahun 2006 yang disusun dengan paradigma baru penyuluhan pertanian, telah menerima kehadiran “Penyuluh SWADAYA” dan “Penyuluh Swasta”. Penyuluh swadaya adalah “pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh” (Pasal 1).

Sampai akhir tahun 2014 ini, jumlah penyuluh pertanian swadaya berkisar pada 9.000 orang. Menurutku, penyuluh swadaya lebih JAGO dibanding PPL pemerintah dan PPL swasta.

Ada TUJUH KEUNGGULAN penyuluh swadaya dibanding dengan penyuluh pemerintah dan penyuluh swasta, yaitu:
  1. Lebih mampu menciptakan penyuluhan yang PARTISIPATIF.  Ini karena penyuluh swadaya hidup di antara petani,  mengalami secara langsung perasaan dan masalah petani, menjadi bagian dari semangat petani, serta terlibat secara partisipatif dalam kegiatan pertanian di komunitasnya. Ia adalah “orang dalam” yang tidak perlu lagi belajar psikologi petani dan sosiologi masyarakat desa.
  2. Penyuluh swadaya lebih mampu MENGORGANISASIKAN MASYARAKAT, karena umumnya mereka terlibat langsung sebagai pengurus dalam banyak organisasi petani, baik kelompok tani, Gapoktan, koperasi, maupun P3A dan UPJA. Ia menjadi simpul pengorganisasian komunitasnya sendiri. Penyuluh swadaya tidak hanya mendorong untuk memperkuat proses pengorganisasian mereka sendiri, namun menjadi aktor aktif yang memperkuat organisasi petani.
  3. Menjadi penghubung (CHANGE AGENT) yang lebih kuat. Keberadaan sosok “Kontak Tani” yang efektif di era Bimas, menjadi lebih kuat pada diri penyuluh swadaya saat ini.Relasi yang intim dan akrab dengan staf pemerintah (penyuluh PNS) merupakan modal sosialnya yang kuat. Penyuluh swadaya berdiri di dua kaki, di pemerintahan dan sekaligus di petani.Ia menjadi tokoh penghubung yang kokoh.
  4. AGEN BISNIS yang potensial. Sebagian besar penyuluh swadaya saat ini memiliki usaha yang aktif. Jadi, selain sebagai pelaku utama, ia juga pelaku usaha pertanian. Selain mengajarkan petani bagaimana berusahatani lebih baik, ia menampung hasil panen petani untuk dipasarkan.
  5. Mampu MENGAJARKAN TEKNOLOGI DAN KETRAMPILAN bertani lebih tepat karena ia memiliki pengetahuan teknis dari pengalaman langsung sebagai petani di lapangan.
  6. Penyuluh swadaya juga punya nilai lebih pada kepemilikan MODAL SOSIAL. Posisi penyuluh swadaya sebagai bagian dari komunitasnya merupakan posisi yang sangat penting.
  7. Akan lebih BERTAHAN, karena mereka tidak tergantung gaji pemerintah, dan tidak mengenal kata pensiun. Mereka menjadi penyuluh sambil menjalankan hidupnya sebagia petani sehari-hari.

 *******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar