Senin, 15 Desember 2014

AL Quran dan Fakta dibalik ANGKA 7

Angka 7 pertama kali disebutkan dalam Al Quran di surah Al Baqarah ayat 29, yang artinya, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menciptakan langit dan dijadikannya 7 langit, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. Angka 7 disebut terakhir kali dalam Al Quran di surah An Naba’ ayat 12, yang artinya, “Dan Kami bangun di atas kamu, 7 langit yang kekal”. Mari kita cermati fakta-fakta pada kelipatan angka 7 diseputar kedua ayat tersebut di atas.
Fakta pertama : Jumlah surah Al Baqarah, tempat penyebutan angka 7 pertama kali hingga surah Al Naba’ tempat penyebutan angka 7 terakhir kali adalah sebanyak 77, kelipatan 7 (11 x 7). Jumlah ayat dari ayat yang pertama kali menyebut angka 7 hingga angka terakhir yang menyebut angka 7 atau dari ayat 29 Al Baqarah hingga ayat 12 An Naba’ adalah sebanyak 5.649 ayat atau kelipatan 7 (807 x 7).
Fakta kedua : Dari awal surah Al Baqarah sampai akhir surah An Naba’ terdapat sebanyak 5.705 ayat. Bilangan ini juga adalah kelipatan 7, dimana jumlah ayat diantara keduanya juga adalah kelipatan 7 dengan tema pembicaraan keduanya angka 7. Yakni, ayat pertama yang menyebut nama Allah adalah ayat pertama Al Quran, yaitu Bismillahirrahmanirrahim (QS Al Fatihah : 1) dan ayat terakhir yang menyebut nama Allah, Allahussamad (QS Al Ikhlas : 2).Antara surah Al Fatihah hingga Al Ikhlas terdapat sebanyak 112 surah. Bilangan ini adalah kelipatan 7 (16 x 7). Dari ayat 1 Al Fatihah hingga ayat 2 Al Ikhlas terdapat 6.223 ayat, dan bilangan ini kelipatan 7, atau sebanyak dua kali menegaskan kebenaran sistem yang sangat teratur (127 x 7 x 7). Sementara huruf kedua ayat tersebut 29 buah (kelipatan 7).
Fakta-fakta lainnya adalah :
§  Allah telah menjadikan 7 ayat di dalam surah Al Fatihah.
§  Allah telah menjadikan 7 hari dalam seminggu.
§  Allah telah menjadikan 7 lapisan langit.
§  Allah telah menjadikan 7 lapis bumi.
§  Allah telah menjadikan 7 kali putaran saat thawaf mengelilingi Ka’bah.
§  Allah telah menjadikan 7 kali Sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah.
§  Allah telah menjadikan 7 pintu surga.
§  Allah telah menjadikan 7 pintu neraka.
§  Allah telah menjadikan 7 penghuni gua (yang tidur selama lebih dari 300 tahun di dalam gua) (Surah Al Kahfi).
§  Allah telah menjadikan 7 anggota sujud dalam shalat (2 kaki, 2 lutut, 2 tapak tangan dan 1 dahi).
§  Allah telah menjadikan 7 lautan (Mediterania, Adriatik, Laut Hitam, Laut Merah, Laut Arab, Persia dan Kaspia).
§  Allah telah menjadikan 7 benua (Asia, Afrika, Antartika, Amerika, Australia, Eropa dan Oceania).
§  Allah telah menjadikan angka 7 sebagai ‘no prime’ (nomor perdana) dalam penyelesaian masalah matematika. Angka 7 juga digelar sebagai ‘safe prime’ (nomor perdana yang unik).
§  Allah telah menjadikan angka 7 sebagai penyelesaian berbagai masalah matematika yang melibatkan bilangan genap polynomial, victor dan bilangan faktor.
§  Allah menjadikan 7 sisi polygon (heptagon) dimana sebuah polygon dapat dilukis dengan menggunakan jangka lukis, namun tidak bagi heptagon yang sekata ini,
§  Allah telah menjadikan 7 sebagai nilai yang paling sering muncul (kemungkinan 1/6) apabila dadu dilemparkan. Jumlah hasil tambah 2 permukaan yang muncul itu menghasilkan 7.
§  Allah telah menjadikan 7 atom karbo di dalam setiap molekul Heptana.
§  Allah telah menjadikan 7 sebagai nilai ‘neutral’ antara sifat acid dan alkali.
§  Allah telah menjadikan 7 sebagai nomor atom di dalam Nitrogen dan 7 bilangan ‘Kala’ didalam jadwal berkala (pengelasan unsur kimia).
§  Allah menjadikan 7 warna dalam keindahan pelangi.
§  Dan, ‘Millenium Prize Problem’ merupakan 7 masalah dalam matematik yang diumumkan oleh Clay Mathematics Institute, yang hingga kini 6 lagi yang belum terselesaikan.
§  7 adalah cervival vetebratae (tulang belakang leher yang menyambung ke kepala) bagi kebanyakan mamalia.
§  Terdapat 7 jenis virus merujuk kepada ‘Pengelasan Baltimore’.

Fakta-fakta yang ditemukan itu tentulah baru sebagian kecil saja yang terungkap. Jelaslah pula, dalam logika ilmiah, menetapkan bahwa sebuah KEBETULAN, tidak akan terulang secara terus menerus dalam satu buku (dalam hal ini kitab suci Al Quran Nur Karim), kecuali jika sang penyusun buku itu telah menyusunnya dengan cara yang amat sempurna dan mengagumkan. Keselarasannya dilihat dengan angka 7 ini mengidentifikasikan secara PASTI bahwa penyusunnya telah menyusun kitabNYA dengan format yang sesuai dengan angka yang dikehendakiNYA, 7. Tentu, masih banyak lagi ayat-ayat dalam Al Quran yang berkenaan dengan angka 7 untuk kita ketahui, mendalaminya dan memahami maknanya. Sesungguhnyalah, Allah SWT tidak mengadakan sesuatu perkara itu dengan sia-sia atau secara kebetulan belaka. Melainkan mengandung suatu hikmah besar lagi tersembunyi pengetahuan dan rahasiaNYA. (kks,sl)
(sumber: http://www.linggapos.com/13146_syiar-islam-al-quran-fakta-dibalik-keistimewaan-angka-7.html) *******

Keunikan Angka 7 Dalam Islam

Angka 7 merupakan salah satu angka yang mengandung keistimewan dan keunikan, angka yang banyak mengandung misteri apa lagi dalam islam. Disini akan saya bahas tentang keunikan angka 7 dalam Islam.
Pertama : Allah menghiasi Udara ini dengan 7 Lapis Langit sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat An Naba’ ayat 12, “Dan Kami (Allah) jadikan di atas kamu tujuh (langit) yang kukuh.”
Kemudian Allah menghiasi langit itu dengan Tujuh Bintang. Tujuh Bintang yang dimaksud adalah : Bintang Zuhal, Bintang Musytari, Bintang Marikh, Bintang Syamsu, Bintang Zahro, Bintang Athorid, dan Bintang Qomar. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al Hijr ayat 16, “Dan sungguh Kami telah menjadikan gugusan bintang di langit dan Kami telah menghiasinya bagi orang-orang yang memandangnya.”

Kedua : Allah telah menghiasi padang (tanah) yang lapang dengan Tujuh lapis Bumi. Rasulullah SAW pernah menjelaskan : Para penghuni Bumi Lapisan ke-7 adalah golongan Malaikat, Pada lapisan ke-6 di huni oleh Iblis dan para pembantunya, Pada lapisan bumi ke-5 di huni oleh setan-setan, Pada lapisan ke-4 di huni oleh ular-ular, Pada lapisan ke-3 di huni oleh kalajengking, pada lapisan ke-2 oleh jin-jin, dan Pada lapisan pertama adalah Manusia. Kemudian Allah menghias bumi itu dengan tujuh lautan. Tujuh lautan yang di maksud adalah lautan Thobaristan, Karman, Oman, Qolzam, Hindustan, Rum, dan Maghrib.

Ketiga : Allah telah menghiasi neraka dengan Tujuh Tingkatan, yaitu : Jahannam, Sa’ir, Saqor, Jahim, Huthomah, Ladhoo dan Haawiyah. Kemudian Allah menghiasi pula dari tiap-tiap neraka dengan tujuh Pintu. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al Hijr ayat 44, “Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.”

Keempat : Allah menghiasi Al-Qur’an (Kitab suci umat Islam) dengan Tujuh surat panjang, Yaitu Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maaidah, An-Nissa’, Al ‘Araaf, Al An’aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah. Kemudian Allah menghiasinya pula dengan Tujuh ayat Ummul kitab (Al-Fatihah/Pembuka kitab). Sebagaimana Firman Allah dalam Surat AL Hijr ayat 87, “Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.”

Kelima : Allah menghias manusia dengan tujuh anggota badan, yaitu dua tangan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian Allah menghiasinya, dengan tujuh peribadatan, yaitu : dua tangan dengan doa, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk, dan wajah (muka) dengan sujud. Tujuh anggota badan manusia ini adalah tujuh anggota sujud. Sebagian Ulama mengatakan bahwa tujuh anggota badan manusia ini adalah Otak, Urat, Urat Syaraf, Tulang-Belulang, Daging, Darah, dan Kulit.

Keenam : Allah menghias umur manusia dengan tujuh tingkatan / tahapan. Pada masa baru lahir dinamakan tahapan rodhi’ (Menyusu), kemudian tahap fa thim (disapih), tahapan Shobiyyi (bayi), tahapan ghulam (masa kanak-kanak), kemudian tahapan syaab (pemuda/remaja), kemudian tahapan kuhul (yakni menginjak usia antara 30-50 tahun), dan menginjak tahapan Syaikh (masa tua).


Ketujuh : Allah menghiasi dunia ini dengan tujuh negeri yang besar, yaitu : 1) Hindustan, 2) Hijaz, 3) Badiyah dan Kufah, 4) Irak, Syam,(Siria), Khurasan sampai Balakh, 5) Roma dan Armenia, 6) Negeri Ya’juj dan Ma’juj, dan 7) Cina Turkistan. Kemudian Allah menghiasi tujuh negeri yang besar ini dengan tujuh hari yaitu Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Dan Allah memuliakan ketujuh hari ini dengan tujuh dari para Nabi, yaitu Allah memuliakan Nabi Musa dengan hari Sabtu, Nabi Isa bin Maryam dengan hari Ahad, Nabi Dawud dengan hari Senin, Nabi Sulaiman dengan hari Selasa, Nabi Ya’qub dengan hari Rabu, Nabi Adam dengan hari Kamis, dan Nabi Muhammad beserta umatnya dengan hari Jumat. 

(Sumber: http://vianianggrainiputri.wordpress.com/2013/03/03/keunikan-angka-7-dalam-islam/) *****

Misteri dan Keunikan dibalik Angka 7 (TUJUH)


Tidak dapat dipungkiri, angka tujuh adalah salah satu angka istimewa, angka ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah.
Ada rahasia apa dibalik angka ini? sebagaimana kita lihat, banyak sekali indikasi angka 7 di alam semesta dan kehidupan disekitar kita. Kita juga melihat tatanan yang sempurna dengan basis angka 7 dalam al-qur’an, ini menunjukan keesaan Allah dan al-qur’an adalah kitabullah. Ketika mencipta alam, Allah menjadikan langit berjumlah tujuh lapis, demikian juga bumi, Allah berfirman “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan demikian juga bumi, perintah Allah berlaku padanya agar kamu mengetahui bahwa Allah MahaKuasa atas segala sesuatu dan Allah telah meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya.” (q.s. Ath-Thalaq: 12).
Bahkan atom, sebagai unit fundamental struktur alam semesta, juga tersusun dari tujuh lapisan elektron. Tidak mungkin lebih. Jumlah hari dalam seminggu ada tujuh, jumlah not musik juga tujuh, dan para ahli geologi menemukan bahwa bola bumi tersusun dari tujuh tingkatan.
Ketika menerangkan perihal kezhaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, Rasulullah menjadikan angka tujuh sebagai simbol azab pada hari kiamat dan bersabda “Orang yang menzhalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan kepadanya azab dari tujuh bumi”.(H.R. Bukhari dan Muslim). Nabi menerangkan bahwa Allah memerintahkan untuk bersujud dengan tujuh organ tubuh. Beliau bersabda, “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh tulang”.(HR Bukhari dan mUslim).

ANGKA TUJUH DALAM AL-QUR’AN

Penyebutan angka 7 diulang-ulang dalam kisah al-qur’an. Nabi nuh menyeru kaumnya untuk memikirkan tujuh lapis langit. Beliau berkata kepada mereka “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.”(QS. NUh:15).

Angka tujuh juga disebutkan dalam kisah azab bagi kaum nabi Hud yaitu kaum Ad, Allah berfirman “Kaum Ad telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus.”

Begitu membuka Al-qur’an kita segera mendapati angka 7. Allah menjadikan Al-fatihah sebagai pembuka Al-qur’an dan menetapkan ayat-ayatnya berjumlah tujuh. Allah berfirman “Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang (As-sab’al-matsani).
Angka 7 pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an di surah Al-Baqarah dalam firman Allah, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menciptakan langit, dan dijadikannya tujuh langit, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.

Angka 7 disebut terakhir dalam surah An-Naba’ayat 12 dalam firmanNya, “Dan Kami bangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh.”
Sekarang mari kita cermati fakta-fakta kelipatan 7 diseputar kedua ayat ini. Fakta pertama, jumlah surah Al-Baqarah, tempat penyebutan angka 7 pertama kali, hingga An-Naba’, tempat penyebutan terakhir kali, sebanyak 77. Kelipatan 7 {11 x 7}. Jumlah ayat dari ayat yang pertama kali menyebut angka 7 hingga ayat terakhir yang menyebut angka 7, atau dari ayat 29 Al-Baqarah hingga ayat 12 An-Naba’, adalah 5.649 ayat. Ini juga kelipatan 7 {807 x 7}.

Fakta kedua, dari awal Al-Baqarah sampai akhir An-Naba’ terdapat 5.705 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, jumlah ayat diantara keduanya juga kelipatan 7, dan tema pembicaraan keduanya adalah angka 7.
Ayat pertama yang menyebut nama Allah adalah ayat pertama Al-Qur’an, yaitu Bismillahirrahmanirrahim {Q.S. Al-Fatihah: 1}, dan ayat terakhir yang menyebut lafal Allah adalah Allahusshamad {Q.S. Al-Ikhlas: 2}. Dari al-fatihah hingga Al-Ikhlas ada 112 surah, bilangan ini adalah kelipatan 7 {16 x 7}.

Dari ayat 1 Al-Fatihah hingga ayat 2 Al-Ikhlas ada 6.223 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, sebanyak dua kali untuk menegaskan kebenaran sistem yang sangat teratur ini {127 x 7 x 7}. Logika ilmiah menetapkan bahwa kebetulan tidak akan terulang secara kontinu dalam satu buku kecuali jika penyusun buku itu telah menyusunnya dengan cara tertentu. Keselarasan yang dilihat dengan angka 7 ini mengidentifikasikan secara pasti bahwa Allah telah menyusun kitabNya dengan format yang sesuai dengan angka 7. Dan masih ada lagi beberapa ayat di Al-Qur’an yang menyebutkan angka 7.

Angka 7 sangat akrab dengan kehidupan dan ibadah kita, sehingga menempatkan angka ini di puncak semua angka setelah angka 1, yang menyimbolkan keesaan Allah. Dari buku: Misteri Angka 7 dalam Mukjizat Matematika Al-Qur’an. {‘Abd Ad-Da’
FAKTA LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA 7
Kemerdekaan RI yang dulu dinyatakan pada tanggal 17-8-1945, coba anda tambahkan semua angka itu (1+7+8+1+9+4+5=35), nahh 35 jika dibagi dengan 5 maka hasilnya 7.

Perhatikan lagi jumlah ruas yang ada pada jari kita, ibu jari=2, telunjuk=3, tengah=3, manis=3 dan kelingkig=3 jika dijumlahkan (2+3+3+3+3=14) jadi jumlahnya 14 terus dikali 2, karena kita mempunyai 2 tangan, jadi 14x2=28, lihat lagi jika 28 di bagi dgn 4 maka hasilnya 7.

Dalam 1 minggu ada 7 hari,,, dan hari-hari itu mempunyai makna sebagai berikut
Hari Ahad : Sebagian Ulama mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi pada hari ahad. Maka barang siapa yang hendak membangun sesuatu atau menanam, maka hendaklah pada hari Ahad.

Hari Senin : Hari Senin adalah hari Pelayaran & Perniagaan. Karena telah dijelaskan bahwa pada hari Senin terdapat 7 kelebihan yaitu :
1. Nabi Idris, as. Telah naik ke langit pada hari Senin,
2. Nabi Musa, as. Telah pergi ke bukit Thursina pada hari senin untuk menerima wahyu,
3. Turunnya Dalil tentang ke-Esa-an Allah,
4. Lahirnya Rasulullah Muhammad saw,
5. Malaikat Jibril, as. turun untuk pertama kalinya menjumpai Rasulullah,
6. Semua amal perbuatan Umat diperlihatkan kepada Rasaulullah saw pada hari Senin,
7. Wafatnya Rasulullah Muhammad saw.
Oleh karena itu, barang siapa yang berlayar/mengadakan perjalanan maka baiknya lakukanlah pada hari senin.
Hari Selasa : Rasulullah saw ditanya tentang hari Selasa, Maka Beliau menjawab : Hari Selasa adalah Hari Berdarah. Para sahabat bertanya : Mengapa demikian ya, Rasulullah? Lalu Beliau menjawab: Karena pada hari itulah Siti Hawa Haid & Putra Adam membunuh saudaranya sendiri. Sebagaian Ulama telah menjelaskan Bahwa pada hari selasa ada 7 Jiwa yang bernyawa dibunuh, diantaranya :
1. Jurjais bin Fathin (Seorang pemuda ahli Ibadah, ia hidup pada masa raja Dardaniyah yang terkenal dengan penyembahan berhalanya,
2. Yahya, as,
3. Zakaria, as,
4. Tukang sihir Fir’aun,
5. Asiah binti Muzahim, Istri Fir’aun,
6. Sahib, Sapi Betina Bani Israil,
7. Habil Putra Adam, as.

Maka, barang siapa yang ingin berbekam hendaklah ia melakukan pada hari Selasa.
Hari Rabu : Rasulullah saw ditanya tentang hari Rabu, Maka Beliau menjawab: Hari rabu adalah Hari Nahas yang terus menerus. Para sahabat bertanya," Mengapa demikian ya, Rasulullah?" Lalu Beliau menjawab: Karena pada Hari itu Allah telah menenggelamkan (menghancurkan) Fir’aun dan kaumnya, Memusnahkan kaum ’ad dan kaum Tsamud, yakni kaumnya Nabi Sholeh yang ingkar terhadap kerasulan & kenabiannya. Maka, barang siapa yang hendak sembuh dari sakit, hendaknya ia meminum obat pada Hari Rabu.

Hari Kamis: Hari Kamis adalah hari baik untuk menunaikan Hajat. Karena Allah memerintahkan Penunaian. Maka barang siapa yang berhajat kepada manusia, maka hendaklah ia memintanya pada hari Kamis.
Hari Jumat : Allah menciptakan Adam dan Hawa pada hari Jumat, dan kemudian pada hari itu juga Allah mengawinkannya. Maka barangsiapa yang mengadakan akad Nikah hendaklah dilaksanakan pada hari Jumat. Sebagaian Ulama berkata : Telah terjadi Tujuh Pernikahan antara para Nabi dan antara para Auliya’ pada hari Jum’at, yaitu :

1. Pernikahan antara Adam as dengan Hawa,
2. Pernikahan antara Yusuf as dengan Zulaikha,
3. Pernikahan antara Musa as dengan Shafrawa,
4. Pernikahan antara Sulaiman as dengan Balqis,
5. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Khadijah,
6. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Aisyah,
7. Pernikahan antara Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah.

Hari Sabtu adalah Hari makar/Tipu Daya, karena terdapat Tujuh Peristiwa makar dan tipu daya terhadap tujuh orang sholeh / kaum (Kaum Nabi Nuh as terhadap Nabi Nuh as, Kaum Nabi Sholeh as terhadap Nabi Sholeh as, Saudara2 Nabi Yusuf as terhadap Nabi Yusuf as, Kaum Nabi Musa as terhadap Nabi Musa as, Kaum Nabi Isa as terhadap Nabi Isa as, Para pemuka (gembong-gembong) Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw, dan Kaum Bani Israil terhadap Larangan Allah. Dan sebagian Ulama juga memaknai hari sabtu adalah hari baik untuk berburu. (sumber: https://www.facebook.com/unikdanfakta/posts/348767948576277)
*****

Tujuh lapis ATMOSFER

Para ilmuwan telah menemukan bahwa atmosfer terdiri dari tujuh lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan tersebut adalah:

1. Troposfer, lapisan terdekat bumi yang membentuk sekitar 90 persen dari keseluruhan berat atmosphere.
2. Stratosfer, lapisan di atas tropospher.
3. Ozonosfer, lapisan yang mengembalikan sebagian besar sinar Ultraviolet dan radiasi bahaya lainnya.
4. Mesosfer, lapisan di atas Ozonospher.
5. Termosfer, lapisan di atas Mesosfer.
6. Ionosfer, lapisan dimana gas-gas terionisasi membentuk lapisan ini.
7. Eksosfer, bagian terluar dari Atmosfer yang membentang dari sekitar 480 Km sampai 960 Km.

******